“Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.”
Andreas -sebut saja begitu- kini menjadi pemuda yang betul-betul berbeda dibandingkan lima tahun yang lalu. Setelah lulus dari Akademi Militer, ia menjadi pemuda yang penuh percaya diri. Berjalan tegak yang dulu merupakan hal sulit baginya, kini telah menjadi kebiasaan hidup sehari-hari. Begitu pun ketegasan dalam mengambil sebuah keputusan. Ia betul-betul telah berubah!
Hal yang sama juga dialami oleh Maria. Remaja yang dulu terkenal minder dan agak sulit bergaul itu, kini menjadi remaja yang supel dan memiliki keyakinan diri yang kuat. Rupanya setelah beberapa bulan masuk dalam program pembinaan anggota Paskibra (Pasuka Pengibar Bendera), Maria berubah drastis.
Kisah perubahan Andreas dan Maria di atas bukanlah hal yang kebetulan. Ada satu faktor yang membuat keduanya bisa berubah yaitu lingkungan. Ya, disadari atau tidak, lingkungan akan sangat berperan bagi perjalanan hidup dan juga kesuksesan seseorang. Barangkali Anda pernah mendengar kisah anak burung rajawali yang dibesarkan bersama sejumlah anak ayam. Ia bertumbuh seperti seekor anak ayam dan akhirnya mati seperti seekor ayam tanpa pernah menyadari bahwa ia adalah burung rajawali. Kasihan!
Dalam dunia pertanian, sebuah benih tanaman akan tumbuh dengan baik jika ia berada pada tanah yang tepat dan diberikan perawatan yang tepat (pupuk, air, dsb). Hidup kita ini ibarat benih tersebut. Agar benih ini (atau hidup ini) suatu hari nanti bisa tumbuh menjadi pohon yang sehat dan menghasilkan buah berlimpah, ia membutuhkan lingkungan yang tepat. Tidaklah berlebihan jika Kitab Suci mengingatkan kita: Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang (Amsal 13:20). Ada juga yang mengatakan seperti ini: bergaul dengan tukang minyak wangi, baju kita akan jadi wangi; bergaul dengan penjual ikan asin, baju kita akan bau ikan asin.
Oleh sebab itu, sedari dini hendaklah kita menyadari betapa kuatnya pengaruh lingkungan pergaulan bagi masa depan kita. Sebuah pepatah bijak mengatakan, “Tunjukkan kepadaku siapa teman-teman terdekatmu dan aku akan langsung menunjukkan kepadamu siapa dirimu.” Perkenankan saya pada kesempatan berharga ini membagikan beberapa pemikiran saya mengenai lingkungan pergaulan:
1. Kasihilah semua orang namun tidak perlu akrab dengan semua orang.
Pernahkah Anda berada dalam sebuah lingkungan yang semua orang di situ penuh semangat? Bagaimana perasaan Anda saat itu? Tentu akan akan ikut bersemangat juga kan? Sekarang bayangkan, apa yang terjadi ketika Anda sedang berada di tengah orang-orang yang kerjanya hanya mengeluh? Barangkali Anda akan merasa tidak nyaman. Orang sering tidak menyadari kalau sikap sifatnya menular. Sikap baik cepat menular namun sikap buruk akan jauh lebih cepat menular. Selektiflah dalam memilih teman dekat.
2. Pilihlah lingkungan yang mendukung pertumbuhan Anda.
John C. Maxwell pernah mengatakan ada dua macam orang. Pertama, mereka yang menjadi “angin di bawah sayap Anda” (wind beneath your wings) sehingga bisa membuat Anda terbang makin tinggi. Mereka senantiasa mendorong Anda untuk melangkah maju menggapai semua potensi maksimal Anda. Namun ada pula tipe kedua yakni mereka yang menjadi “jangkar bagi kapal Anda” (anchor on your boat). Mereka akan membuat kapal Anda kandas. Untuk itulah kita mesti berhati-hati. Kadang-kadang tanpa kita sadari, kehadiran para jangkar ini justru membuat kita makin putus asa dan menyerah ketika masalah datang.
3. Berhati-hatilah dalam menyikapi setiap masukan, terutama kritik.
Dalam proses pertumbuhan menjadi orang yang lebih baik, kita tentu membutuhkan sejumlah masukan, berupa saran hingga kritik. Berbahagilah kita jika kita memiliki teman atau mentor yang tidak jemu-jemu memberikan kita masukan berharga tersebut. Namun juga perlu diingat bahwa tidak semua orang menkritik kita dengan motif yang benar. Bisa jadi karena ada faktor iri atau memang ingin menjatuhkan kita. Meski demikian, sambutlah setiap masukan itu dengan besar hati dan cobalah mencari hikmahnya yang barangkali berguna bagi perjalanan hidup selanjutnya.
Selamat memilih lingkungan pergaulan yang tepat yang menunjang kesuksesan hidup Anda!
Sumber : renungan harian
Minggu, 28 Maret 2010
Who's See Me ?
Option
Recent Post
Follower's
My Link Exchange's
Preview :